Tuesday 8 September 2015

6 Bahan Berbahaya cream pemutih wajah yang Ada pada Sunscreen

6 Bahan Berbahaya cream pemutih wajah yang Ada pada Sunscreen

 Tinggal di negara tropis seperti Indonesia dimana matahari bersinar cerah sepanjang tahun, aspek esensial yang harus kita melaksanakan ialah melindungi kulit dari sinar jahat matahari yang dapat menyebabkan kulit terbakar, kering, keriput, dan bahkan kanker kulit.Salah satu bentuk perlindungan yang paling umum adalah pemakaian sunscreen, sunblock, atau produk kecantikan apapun yang mengandung SPF (sun protection factor). Sementara kita bebas menggunakan sunscreen, tahukah Anda bahwa sekian tidak sedikit produk tabir surya mengandung bahan yang masih dipertanyakan keamanannya? beberapa bahan mungkin saja berbahaya dan mempengaruhi kulit dan tubuh, misalnya reaksi alergi, kekacauan hormon, dan munculnya keriput.
cream pemutih wajah

 Sebelum kita lanjut membahas komposisi bahan berbahaya kepada sunscreen, ada baiknya Anda mengetahui dua jenis sunscreen yang dikutip dari web Women’s Health. Sunscreen dibedakan menjadi dua macam, merupakan physical sunscreen dan chemical sunscreen. Physical sunscreen atau biasa disebut sunblock, mengandung mineral alami seperti titanium dioxide dan zinc oxide yang menutup permukaan kulit untuk menangkal sinar UVA dan UVB dgn kiat fisik. Jikalau Anda tidak menggunakan produk SPF bagus, tekstur sunblok yang Anda pakai sanggup saja kental dan sulit diratakan. selain itu, rata rata meninggalkan warna putih di kulit dan sisa produknya sanggup menyumbat pori kulit. Butuh scrubbing untuk mengangkat sisa produk sunscreen macam ini.
 Sebaliknya, chemical sunscreen mengandung komposisi bahan sintetik seperti oxybenzone dan octinoxate yang dapat diserap ke dalam kulit utk menyaring sinar UV dan bersama trick efektif bakal melindungi setiap lapisan kulit. Lantaran formula diserap kulit, zat kimia di dalamnya mampu menyebabkan iritasi dan reaksi berlebihan yg lain. Ditambah lagi, bahan terhadap chemical sunscreen bakal berubah menjadi radikal bebas jikalau terkena sinar matahari.
Untuk mencegah adanya efek samping dari penggunaan sunscreen, sebaiknya Anda menghindari bahan-bahan berikut ini yang umum ditemukan pada sunscreen.

 1. Oxybenzone
 Oxybenzone bekerja juga sebagai pendukung penetrasi, yakni zat kimia yang memberi dukungan zat kimia lainnya masuk ke dalam kulit. Waktu terpapar sinar matahari, oxybenzone mengalami reaksi kimia. Seandainya sudah terserap kulit, zat kimia ini bakal menyebabkan alergi seperti eksim yang bakal menyebar dan tetap berlanjut meski sudah tidak terkena matahari lagi. Para ahli menduga bahwa oxybenzone mengacaukan hormon yang sanggup membuang sistem endokrin Anda.

 2. Octinoxate
Walaupun reaksi alergi dari octinoxate jarang terjadi, kekacauan hormon yang bakal ditimbulkan antara lain efek kimia pada estrogen. Pada produk SPF yang diformulasikan mencegah keriput akibat sinar UV, kemungkinan octinoxate adalah penyebab masalah penuaan karena memproduksi radikal bebas yang mengancam sel kulit.

 3. Retinyl Palmitate (Vitamin A Palmitate)
 Sama halnya dengan vitamin A pada makanan yang kita makan, retinyl palmitate pun sebuah antioksidan. Pada sunscreen, bahan ini diperlukan untuk meningkatkan perlindungan pada sinar UV yang menyebabkan penuaan. Tetapi, sekian tidak sedikit bentuk vitamun A yang ditemukan pada produk SPF, yaitu retinyl palmitate, kombinasi retinol (vitamin A) dan asam palmitik, bisa menjadi perhatian. Ketika terpapar sinar matahari, senyawa retinol pecah dan memproduksi radikal bebas yang meracuni sel, merusak DNA, dan menyebabkan kanker. Sangat Amat Sangat berbahaya bahwa retinyl palimitate akan mempercepat pertumbuhan sel jahat dan tumor kulit seandainya diperlukan terhadap kulit sebelum terpapar sinar matahari.

 4. Homosalate
 Bahan ini mempermudah memudahkan sunscreen terserap kulit. Sekali terserap, homosalate berakumulasi di dalam tubuh lebih serta-merta dibanding saat kita mengeluarkannya sehingga akhirnya berubah menjadi racun dan mengacaukan hormon.

 5. Octocrylene
Seandainya zat kimia ini terkena sinar UV, maka sinar UV pun diserap dan octocrylene memproduksi radikal oksigen yang mampu merusak sel dan menyebabkan mutasi. Karena gampang diserap kulit akhirnya tertimbun di dalam tubuh. Tak Cuma berbahaya bagi tubuh, zat ini serta dapat menjadi racun bagi lingkungan.

 6. Pengawet Paraben
 Paraben sudah lama menjadi salah satu tersangka penyebab kanker payudara dan salah satu bahan yang paling dihindari kastemer kepada berbagai produk kecantikan. Ini lantaran paraben beserta turunannya, ialah butyl-, ethyl-, methyl-, dan propyl-, menyebabkan reaksi alergi, mengacaukan hormon, dan menjadi racun.

Jadi, itulah enam bahan yang harus Anda hindari pada komposisi sunscreen atau produk SPF yg lain. Pun Yang Merupakan investasi kesehatan dan kecantikan jangka panjang, benar-benar lah sebaiknya kita harus lebih teliti dan waspada kepada zat kimia yang ada pada produk yang kita gunakan. Apabila memilih produk SPF yang aman dirasa sedikit sulit, bisa jadi Anda bisa mencoba sekian tidak sedikit makanan yang terbukti dapat melindungi Anda dari sinar jahat ultraviolet.

 6 Bahan Berbahaya yang Ada terhadap Sunscreen

 Tinggal di negara tropis seperti Indonesia di mana matahari bersinar cerah sepanjang thn, factor esensial yang harus kita lakukan adalah melindungi kulit dari sinar jahat matahari yang dapat menyebabkan kulit terbakar, kering, keriput, dan bahkan kanker kulit.Salah satu bentuk perlindungan yang paling umum ialah pemakaian sunscreen, sunblock, atau produk kecantikan apapun yang mengandung SPF (sun protection faktor). Sementara kita bebas menggunakan sunscreen, tahukah Anda bahwa beberapa produk tabir surya mengandung bahan yang masih dipertanyakan keamanannya? Sekian Tidak Sedikit bahan mungkin saja berbahaya dan mempengaruhi kulit dan tubuh, misalnya reaksi alergi, kekacauan hormon, dan munculnya keriput.
 Sebelum kita lanjut membahas komposisi bahan berbahaya pada sunscreen, ada baiknya Anda mengetahui dua jenis sunscreen yang dikutip dari website Women’s Health. Sunscreen dibedakan menjadi dua macam, adalah physical sunscreen dan chemical sunscreen. Physical sunscreen atau biasa disebut sunblock, mengandung mineral alami seperti titanium dioxide dan zinc oxide yang menutup permukaan kulit untuk menangkal sinar UVA dan UVB secara fisik. Kalau Anda tidak memanfaatkan produk SPF bagus, tekstur sunblok yang Anda pakai bakal saja kental dan sulit diratakan. Tak Hanya itu, rata rata meninggalkan warna putih di kulit dan sisa produknya dapat menyumbat pori kulit. Butuh scrubbing utk mengangkat sisa produk sunscreen macam ini.
 Sebaliknya, chemical sunscreen mengandung komposisi bahan sintetik seperti oxybenzone dan octinoxate yang dapat diserap ke dalam kulit untuk menyaring sinar UV dan bersama trik efektif dapat melindungi setiap lapisan kulit. Lantaran formula diserap kulit, zat kimia di dalamnya dapat menyebabkan iritasi dan reaksi berlebihan yg lain. Ditambah lagi, bahan pada chemical sunscreen dapat berubah menjadi radikal bebas bila terkena sinar matahari.
Buat mencegah adanya dampak samping dari penggunaan sunscreen, sebaiknya Anda menghindari bahan-bahan berikut ini yang umum ditemukan pada sunscreen.

 1. Oxybenzone
 Oxybenzone bekerja yang merupakan supporter penetrasi, merupakan zat kimia yang memberi dukungan zat kimia lainnya masuk ke dalam kulit. Diwaktu terpapar sinar matahari, oxybenzone mengalami reaksi kimia. Apabila sudah terserap kulit, zat kimia ini akan menyebabkan alergi seperti eksim yang akan menyebar dan konsisten berlanjut walau sudah tidak terkena matahari lagi. Para ahli menduga bahwa oxybenzone mengacaukan hormon yang dapat membuang sistem endokrin Anda.

 2. Octinoxate
Meski reaksi alergi dari octinoxate jarang terjadi, kekacauan hormon yang bisa ditimbulkan antara lain efek kimia terhadap estrogen. Pada produk SPF yang diformulasikan mencegah keriput akibat sinar UV, barangkali octinoxate adalah penyebab masalah penuaan lantaran memproduksi radikal bebas yang mengancam sel kulit.

 3. Retinyl Palmitate (Vitamin A Palmitate)
 Sama halnya dengan vitamin A kepada makanan yang kita makan, retinyl palmitate pun satu buah antioksidan. Pada sunscreen, bahan ini dimanfaatkan untuk meningkatkan perlindungan terhadap sinar UV yang menyebabkan penuaan. Tapi, sekian tidak sedikit bentuk vitamun A yang ditemukan pada produk SPF, ialah retinyl palmitate, kombinasi retinol (vitamin A) dan asam palmitik, dapat menjadi perhatian. Disaat terpapar sinar matahari, senyawa retinol pecah dan memproduksi radikal bebas yang meracuni sel, merusak DNA, dan menyebabkan kanker. Amat Sangat berbahaya bahwa retinyl palimitate mampu mempercepat pertumbuhan sel jahat dan tumor kulit bila dipakai kepada kulit sebelum terpapar sinar matahari.

 4. Homosalate
 Bahan ini menopang memudahkan sunscreen terserap kulit. Sekali terserap, homosalate berakumulasi di dalam tubuh lebih serentak dibanding diwaktu kita mengeluarkannya sehingga akhirnya berubah menjadi racun dan mengacaukan hormon.

 5. Octocrylene
Bila zat kimia ini terkena sinar UV, maka sinar UV pun diserap dan octocrylene memproduksi radikal oksigen yang bisa merusak sel dan menyebabkan mutasi. Karena enteng diserap kulit akhirnya tertimbun di dalam tubuh. Tidak Hanya berbahaya bagi tubuh, zat ini pula dapat menjadi racun bagi lingkungan.

 6. Pengawet Paraben
 Paraben sudah lama menjadi salah satu tersangka penyebab kanker payudara dan salah satu bahan yang paling dihindari kastemer pada berbagai produk kecantikan. Ini lantaran paraben beserta turunannya, adalah butyl-, ethyl-, methyl-, dan propyl-, menyebabkan reaksi alergi, mengacaukan hormon, dan menjadi racun.

Jadi, itulah enam bahan yang harus Anda hindari kepada komposisi sunscreen atau produk SPF yg lain. Juga Sebagai investasi cream pemutih wajah kesehatan dan kecantikan jangka panjang, memang sebaiknya kita harus lebih teliti dan waspada terhadap zat kimia yang ada kepada produk yang kita gunakan. Seandainya memilih produk SPF yang aman dirasa sedikit sulit, bisa saja Anda bakal cobalah sekian tidak sedikit makanan yang terbukti dapat melindungi Anda dari sinar jahat ultraviolet.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive